Kamis, 31 Mei 2012

Rangkaian Inverter 500 Watt

Rangkaian inverter adalah peralatan yang sangat berguna yang dapat mengkonversi tegangan rendah dari sumber DC ke tegangan tinggi AC. Rangkaian inverter yang paling umum adalah 12V ke 220V inverter. Mungkin hal itu karena baterai umumnya memiliki tegangan 12V. Rangkaian inverter ini biasanya menarik arus dari baterai 12 DC. Baterai ini harus dapat memberikan aliran arus yang cukup besar. Arus ini kemudian diubah menjadi 220VAC alternatif berbentuk gelombang persegi sehingga kita bisa meggunakan peralatan listrik yang bekerja pada 220V dari sumber 12V. 

Rangkaian inverter termasuk dalam kategori perangkat mahal sehingga banyak orang tidak memilikinya walaupun mereka cukup membutuhkannya. nah...dalam postingan kali ini saya akan memperlihatkan kepada anada rangkaian inverter 500W yang cukup sederhana akan tetapi benar-benar mampu bekerja dengan baik, jika anda tertarik saya rasa rangkaian ini cukup mudah untuk di rakit, tapi Sebelum Anda mulai merakitnya, saya ingin memberi tahu anda bahwa rangkaian ini melibatkan 220VAC dan 500W yang bisa berakibat fatal. Anda harus berhati-hati dan utamakan keslamatan kerja sebelum mulai merakit rangkaian ini. Sebaiknya gunakan sarung tangan pelindung listrik dan mencoba untuk tidak bermain dengan rangkaian inverter bila anda masih awam dengan kelistrikan. 

Rangkaian inverter 500 Watt
Resistor variabel dalam skema rangkaina dapat digunakan untuk mengatur frekuensi arus output AC 220V. Frekuensi output dari rangkaian inverter ini adalah gelombang persegi sehingga tidak di anjurkan untuk beban induktif. Namun saya sudah pernah mencobanya di rumah dengan menggunakan inverter ini dan saya tidak mengalami masalah apapun, akan tetapi mungkin untuk peralatan audio terkadang akan timbul suara noise (denging).

Minggu, 27 Mei 2012

Inverter 12VDC to 220AC Sederhana

Berikut ini adalah skema rangkaian sederhana 12VDC to 220VAC Inverter 100 Watt. Rangkaian ini murah dan sederhana cocok dirakit di sebuah veroboard akan tetapi anda harus hati-hati karena keluara (out-put) invereter ini mencapai 220VAV yang berbaya karena bisa menyengat anda (nyetrum).

Inverter adalah perangkat elektrika yang digunakan untuk mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik (AC). Inverter mengkonversi DC dari perangkat seperti batere, accu, panel surya / solar cell menjadi AC.

Gbr.1 Skema Rangkaian Inverter 
12VDC to 220AC Sederhana

IC CD 4047 merupakan multivibrator CMOS astabil / monostable berdaya rendah. Di IC inilah akan di bangkitkan rentetan dua pulsa 50HZ (0,01s) yang saling berlawanan 180 derajat yang selanjutnya akan di kuatkan arusnya oleh Mosfet IRF 540. Pin 10 dihubungkan ke pin gerbang Q1 dan pin 11 dihubungkan ke pin gerbang Q2 mosfet melalui resistor R3 dan R4. Resistor R3 dan R4 ini berfungsi untuk mencegah IC 4047 agar tidak terbebani oleh mosfet. Ketika pin 10 yang terhubung ke Q1 tinggi maka arus akan mengalir melalui bagian atas primer transformator yang menyumbang setengah tegangan positif dari output AC. Dan ketika pin 11 yang terhubung ke Q2 yang tinggi maka arus akan mengalir melalui bagian bawah dari transformator utama dengan arah yang berlawanan dan ini akan menyumbang setengah tegangan negatif dari output AC sehingga dengan begitu akan terbentuklah tegangan AC. untuk transformatornya anda bisa menggunakan jenis step-down biasa (220V to 12VCT)/10A yang di balik fungsinya menjadi step-up.

Rabu, 23 Mei 2012

Rangkaian Audio Unbalanced to balanced converter

Berikut ini adalah rangkaian unbalanced audio lines to balanced audio lines converter. rangkaian ini sangat sederhana karena hanya menggunakan 1 IC opamp NE5532, beberapa resistor dan kapasitor. Walaupun cukup sederhana akan tetapi rangkaian ini bekerja dengan baik.

Audio Unbalanced to balanced converter sederhana

IC opamp NE5532

Fungsi rangkaian unbalanced audio lines to balanced audio lines converter ini adalah untuk kebutuhan pengkabelan audio profesional antara alat audio satu dengan alat lainnya agar tidak terpengaruh oleh noise yang di karenakan panjang kabel. jika peralatan input tujuan pengkabelan tidak mendukung sistem input balanced, agar dapat bekerja tentunya rangkaian ini harus di padukan dengan rangakaian kebalikannya yaitu balanced audio lines to unbalanced audio lines converter. Tapi alat-alat audio tingkat menengah atas sekarang ini sudah mendukung sistem pengkabelan balanced jadi anda tidak perlu kawatir akan hal ini.

 Rangkaian ini saya posting tujuannya adalah untuk sharing saja, mungkin saja di antara pembaca ada yang punya peralatan audio lama yang belum mendukung sistem pengkabelan ini anda dapat memanfaatkan rangkaian ini agar alat anda dapat berfungsi dengan baik tanpa noise.


Audio Unbalanced to balanced converter lainnya

Memahami Kelebihan Kabel Balanced

Audio balanced adalah sebuah metode  penyambungan pada sebuah peralatan audio, dengan menggunakan saluran berimpedansi yang seimbang dan stabil. Jenis koneksi seperti ini sangat penting sekali digunakan dalam audio profesional, karena dengan teknik ini memungkinkan kita menggunakan kabel yang panjang tanpa perlu kawatir dari gangguan eksternal noise.

Gbr. Perbedaan sistem balanced dan unbalanced saat 
mendapat pengaruh noise dari luar 

Istilah “Balanced” berasal dari metode pengidentifikasian impedansi dari sumbernya, yang kemudian dimuat ke setiap masing-masing kabel. Ini berarti akan banyak gangguan elektromagnetik yang akan timbul dan menyebabkan noise voltase yang sama disetiap kabelnya. Amplifier yang berada diujung akan mengukur perbedaan dalam bentuk voltase diantara kedua garis sinyal, noise yang teridentifikasi di kedua kabel akan akan memiliki voltase dan fasa yang sama. salah satu noise yang diterima berikutnya akan dibalik fasanya dan digunakan untuk menolak noise sinyal tegak lurus pertama dan membatalkannya ketika kedua sinyal dikurangi. Kabel konduksi ketiga juga digulung melingkar untuk mengurangi gangguan induksi elektromagnetik.
Gbr.2 Contoh kabel  unbalanced

Kabel balance untuk instalasi tidak berbeda jauh dari kabel microphone dalam bentuk, ukuran, dan isi bagian dalamnya. Yang membedakannya hanyalah bahan pembuat bunggkus luar kabel yang lebih keras dan pelindungnya (sheilding) berupa aluminium foil. Pada kabel ini biasanya kabel untuk ground dibuat tersendiri dalam bentuk kawat yang dililit. Mengapa digunakan aluminum foil? Karena kabel ini ditujukan untuk mampu menolak pengaruh gelombang magnetik dan gelombang radio hingga mencapai 100%. Sedangkan pada kabel microphone biasa hanya dijamin mencapai 94% saja.

Contoh kasus: Microphone pada umumnya  beroperasi pada level tegangan  rendah dan sebagian memiliki impedansi output yang tinggi. Dengan pemakaian kabel mikropon biasa dan  panjang maka  sangat rentan terganggu dengan gangguan elektromagnetik. Solusi pencegahan terhadap gangguan eksternal tersebut bisa diredam dengan sistem audio balanced ini.

Atau terkadang power amplifier berada jauh dari peralatan mixing console. Nah untuk kondisi seperti ini sangat tepat kalau kita menggunakan sistem kabel balanced, karena untuk peralatan-peralatan seperti efek, mixer maupun equalizer saat ini sudah support dengan penggunaan kabel balanced, jadi sistem audio bisa terhidar dari gangguan elektromagnetik.

Koneksi penyambungan dengan sistem balanced ini menggunakan tiga-konduktor sebagai konektornya, sebagai contoh terdapat pada kabel dan konektor XLR atau TRS. untuk jenis XLR dapat di jumpai dalam perkabelan microphone, sedangkan TRS biasa digunakan sebagai kabel dan colokan untuk in/out mixer.

Selasa, 22 Mei 2012

Perbedaan Kabel Balanced & Unbalanced

Balanced & Unbalanced. Apa perbedanya?

Kabel berapapun panjangnya, akan selalu berfungsi sebagai antenna yang akan menangkap gelombang noise elektro magnet yang biasanya ditimbulkan oleh peralatan listrik, motor, monitor computer dan lain-lain.Keunggulan dari kabel Balanced adalah kemampuannya untuk menolak noise yang ditimbulkan tadi. Kecuali kalau memang anda sedang berada dalam sebuah lingkungan yang mempunyai tingkat noise yang cukup ekstrim. Umumnya kabel Balanced digunakan pada peralatan Professional Audio. Jika kita menggunakan kabel Balanced, kita bisa menghubungkan Microphone ke Mixer sampai jarak yang cukup jauh (bisa mencapai 100-an meter).

Sedangkan kabel Unbalanced biasanya hanya bisa membawa sampai jarak beberapa meter saja. Karena itu untuk jarak pendek anda bisa menggunakan kabel unbalanced. Tapi untuk jarak jauh, usahakan untuk hanya menggunakan kabel "Balanced"


Berikut ini perbadaan kabel balanced dan unbalance

Kabel unbalance
  • Kabel unbalance mempunyai ciri fisik yaitu terdiri dari dua konduktor, ditengah-tengahnya terdapat konduktor pertama berbentuk serabut sebagai pengirim sinyal positif, diluarnya dibungkus melingkar dengan serat konduktor kedua yang berfungsi sebagai pengirim sinyal negatif yang juga digabung sebagai ground.
  • Dalam penggunaan sistem audio kabel jenis ini tidak bisa menggunakan phantom power sebagai pre-amp.
  • Karena struktur kabelnya yang sederhana maka semakin panjang kabel semakin rentan terhadap gangguan elektromagnetik (bisa mengakibatkan noise).
  • Untuk konektor terminalnya TS (Tip Sleeve)
Kabel balance
  • Kabel balance mempuyai ciri fisik terdiri dari tiga buah konduktor, ditengahnya terdapat dua kabel konduktor yang dililiti atau dilingkari dan dibungkus dengan konduktor ketiga (berupa foil dan anyaman) yang berfungsi sebagai perisai dari gangguan elektromagnetik.
  • Bisa menggunakan fasilitas phantom power, jika anda memiliki mic condensor maka penggunaan kabel ini sangatlah cocok.
  • Tidak bermasalah dalam penggunaan kabel berukuran panjang karena struktur kabel yang memiliki shield (pelindung) terhadap noise.
  • Untuk konektor terminalnya TRS (Tip Ring Sleeve)

Cara Kerja Balanced dan Unbalanced Input/Output Pada Audio System

Konfigurasi keluaran  microphone dapat bersifat balanced atau unbalanced. Output yang balanced membawa sinyal pada dua konduktor. Sinyal pada setiap konduktor memiliki level yang sama tetapi polaritasnya berkebalikan (satu positif dan yang lainnya negatif). Kebanyakan mixer memiliki INPUT balanced yang sensitif hanya terhadap perbedaan (difference) antara dua sinyal tersebut dan mengabaikan bagian sinyal lainnya yang sama di setiap konduktor. Noise yang terjadi di setiap kabel akan memiliki level dan polaritas yang sama. Dengan sifat INPUT balanced yang hanya sensitif terhadap diferensial dua sinyal tersebut, maka common-mode noise ini akan dihilangkan oleh balanced INPUT. Hal ini akan banyak mengurangi potensi noise pada balanced microphone dan kabel. Untuk lebih jelasnya, cara kerja balanced INPUT diilustrasikan pada gambar berikut ini.

Gbr 1, cara kerja INPUT balanced

Berbeda dengan unbalanced input/output, sinyal dibawa melalui satu konduktor (plus shield) saja.  unbalanced INPUT ini juga sensitif terhadap sinyal apapun yang masuk ke konduktor tersebut. Noise yang masuk pada kabel akan ditambahkan pada sinyal asli microphone dan akan dikuatkan oleh unbalanced INPUT. Oleh karena itu, unbalanced microphone dan kabel tidak pernah direkomendasikan untuk penggunaan kabel yang cukup panjang karena dapat menimbulkan interferensi. Jika Anda pernah menemui suara radiasi sinyal handphone masuk ke ampli gitar, hal inilah yang disebut interferensi dan hal itu terjadi karena sinyal disalurkan melalui kabel satu konduktor (jack to jack/jack TS). Umumnya, semua microphone high-quality dan medium-quality sudah memiliki output yang balanced dan low-impedance dimana tipe ini merupakan tipe yang direkomendasikan khususnya ketika kabel yang panjang digunakan. berikut cara kerja unbalanced INPUT yang diilustrasikan pada gambar berikut ini

Gbr 2. Cara kerja INPUT unbalanced

Senin, 21 Mei 2012

Fungsi kompresor/limitter pada audio sound system

kompresor/limitter  merupakan alat (rangkaian)  yang berhubungan dengan gain base  (dalam dB). Alat ini digunakan untuk menstabilkan dinamika signal dari sebuah instrument. contohnya ketika disaat seorang pemain drum memukul sebuah snare sangat dipastikan kekuatan pukulannya tidak sama, kadang sangat kuat, kadang pelan.  Nah dengan kompresor/limitter inilah kita dapat mengkontrol dinamika agar terdengar lebih stabil dan tidak terlalu lebar ekspresinya.
Contoh lainnya adalah  ketika seorang penyanyi bersuaran pelan saat intro, dan saat reff ia bernyanyi sangat kencang, maka pada saat kita balancing part intro pada track vocal sudah pasti tidak akan terdengar. Atau apabila part intro terdengar jelas, sudah pasti saat reff vocal akan terasa terlalu besar volumenya.

Berikut ini adalah bagian pengaturan (control) yang biasanya terdapat pada kompresor/limitter dan penjelas singkat fungsi masing-masing bagiannya
  • ATTACK
Waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan compressor nya. Apabila kita mensetting attack pada 0ms berarti pada setting ini tidak akan ada attact sama sekali, dan sinyal yang diterima akan langsung di compress oleh compressor. Compressor yang disetting attack time nya pada 0ms akan membuat sound terasa tumpul, karena tidak akan ada attack sama sekali, apabila ingin attack lebih banyak, maka perlambatlah attack time.
  • RELEASE
Release adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengkompress sebelum melepaskan efek compressor untuk kemudian mengkompress kembali. Seandainya release time di setting terlalu singkat, maka sinyal belum dikompress dengan baik, eh sudah dilepas kembali. Akhirnya  sound-nya terdengar seperti pumping (terpompa). Seandainya release time lambat, sinyal akan terkompress kembali padahal belum dilepas, jadi pada saat setting release kita harus hati-hati mengkombinasikan antara attact dan release time.
  • RATIO
Perbandingan sinyal in dan out. Ratio dimulai dari 1:1 sampai unlimited. 1:1 berarti apabila sinyal yang masuk 2dB maka yang keluar tetap 2dB. 2:1 apabila sinyal yang masuk 2dB maka yang keluar adalah 1dB (karna perbandingan atau ratio nya 2:1.
  • THRESHOLD
Level dimana compressor mulai berkerja atau aktif. Lever dimulai dari angka 0dB hingga dengan unlimited. Mensetting threshold diangka 0 artinya si compressor akan aktif atau bekerja disaat sinyal menyentuh angka 0dB. Namun apabila sinyal tidak menyentuh angka 0 berartis si compressor belum bekerja. Level threshold tergantung pada sinyal. Semakin kecil sinyal maka threshold nya pun diset makin besar.
  • OUTPUT
Output ini dapat dikatan gain, terkadang kita sudah menaikan fader hingga maksimum tetapi sound terasa kurang kencang. Kita dapat menggunakan output dari compressor untuk menaikan level volume.
  • ATTENUATION
Biasanya dinamakan juga Gain Reduction. Digunakan untuk melihat berapa dB sinyal yang sudah terkompress setiap kali menyentuh threshold. Semakin tinggi dB nya berarti semakin banyak sinyal yang terkompress.