Kamis, 24 November 2011

Pengendali/ Kontrol kecepatan motor dc

Rangkaian Pengendali kecepatan motor DC ini memanfaatkan perubahan frekuensi sebagai penentu kecepatan. Kecepatan rendah akan diperoleh apabila pulsa memiliki nilai frekuensi yang rendah pula, sedangkan kecepatan tinggi juga akan diperoleh apabila pulsa yang dihasilkan berfrekuensi tinggi. Sebagaai pembangkit pulsa digunakan rangkaian astable multivibrator IC 555. pada gambar skema rangkaian di bawah, motor dc yang dikendalikan adalah 12 volt, namun anda juga bisa menggunakan motor dc dengan tegangan yang berbeda dengan menyesuaikan tegangan supply pada rangkaian tersebut. Sedangkan untuk tegangan supply rangkaian pembangkit frekuensi (multivibrator IC 555) tetap anda gunakan 12 volt.
Rangkaian Pengendali/ Kontrol kecepatan motor dc
Frekuensi yang dihasilkan rangkaian ini tergantung dari nilai R1, R2, C1 dan potensiometer. Semakin besar nilai dari keempat komponen tersebut maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil dan begitu juga sebaliknya. Dengan nilai komponen seperti yang tertera pada rangkaian pengendali di atas maka frekuensi yang dihasilkan berkisar antara puluhan kisaran hertz sampai dengan puluhan Kilo Hertz. Jika kecepatannya belum sesuai dengan kebutuhan, anda dapat mengubah nilai dari keempat komponen penentu frekuensi seperti yang tertera di atas.

Rangkaian Sensor/Detektor Hujan Menggunkan IC 555

Rangkaian berikut ini merupakan rangkaian pendeteksi/sensor hujan menggunakan IC555, rangkaian ini dilengkapi dengan sebuah alarm sederhana yang akan aktif saat sensor mendateksi adanya hujan. sensor ini menggunakan prinsip multivibrator astabil IC 555 dengan sensor terpasang yang dapat mendeteksi air.
Rangkaian Sensor/Detektor Hujan Menggunkan IC 555
Sensor air yang digunakan pada rangkaian ini dapat dibuat sendiri menggunakan PCB yang kita buat jalur seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas atau seperti yang diungkapkan dari gambar di atas adalah dengan menggunakan aluminium foil ditempelkan pada papan. Prinsip penting dari sensor ini adalah untuk mendeteksi hubungan antar jalur yang baik ketika permukaan terkena air.

Sensor Sentuh Menggunakan Monostable IC 555

Skema Rangkaian di bawah ini merupakan rangkaian sensor sentuh sederhana. Tubuh manusia dapat mempengaruhi kinerja sirkuit elektronik, hal ini karena tubuh manusia memiliki ion bermuatan listrik. Walaupun sangat kecil, ion bermuatan listrik dalam tubuh manusia dapat digunakan untuk membuat rangkaian sensor.
Skema Rangkaian Sensor Sentuh IC 555
Rangkaian sensor sentuh ini cocok untuk membuat rangkaian anti pencuri dengan menghubungkan rangkaian input sensor sentuh dengan pegangan pintu atau teralis yg terbuat dari metal atau bagin lain dari rumah anda yang kira-kira akan tersentuh oleh pencuri pada saat itu mencoba masuk ke rumah Anda. Rangkaian ini memanfaatkan rangkaian monostable IC 555 sebagai penghalang rangkaian load aktif. kombinasi C1 dan VR1 sebagai penentu panjang/lamanya rangakaian akan akftif saat di sentuh.

Rangkaian Sensor Suara

Rangkaian sensor suara berikutut ini menggunakan rangkaian monostable IC555, yang mana rangkaian akan aktif (relay berpindah kutup) saat mendeteksi suara pada level tertentu. Anda bisa menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian alarm, lampu atau atau rangkaian lainnya. Tapi perlu anda perhatikan bahwa relay akan kembali mati pada saat input sensor tidak mendeteksi suara.
Rangkaian sensor suara
untuk merubah tingkat sensitif rangkain, cobalah anda bereksperimen dengan menganti nilai R2 dan R5 serta VR1 dan R3 jika dibutuhkan. Yang penting yang anda harus pahami adalah bagaimana supaya memposisikan tegangan pada kolektor Q2 tidak sampai langsung berlogika rendah dan pada titik kritis sesuai dengan yang anda harapkan. Jika rangkaian telah bekerja dengan baik, cobalah anda lakukan analisa pada jenis-jenis suara yang bisa anda ciptakan seperti suara pelan, keras, melengking, efek bass.dan lain sebagainya.

Rabu, 23 November 2011

Cara Membuat Dummy Load Untuk Pemancar FM

Saat kita membuat pemancar dibutuhkan dummy load yang fungsinya sebagai pengganti antena pada saat kita melakukan tunning pemancar atau "ngetrim", dan biasanya beban ini berimpedansi 50 ohm. Dummy load ini pemakaiannya biasanya bersamaan dengan alat ukur Power atau SWR meter, yang gunanya untuk melihat besarnya daya output pemancar dengan beban.

Untuk membuat Dummy Load dapat digunakan Resistor Karbon sebagai bahan pembuatannya. Berbeda dengan Resistor dari bahan Nikelin, resistor karbon tidak bersifat Reaktif (Induktif maupun Kapasitif). Resistor Nikelin terbuat dari Kawat atau Plat Nikelin yang dililit pada bahan keramik atau dibungkus keramik/bahan gips dan dengan demikian akan bersifat Induktif sehingga Karakteristik sebuah Dummy Load RF tidak lagi terpenuhi karena Nilai Impedansi akan sangat terpengaruh oleh tinggi rendahnya frekuensi. Untuk itulah digunakan Resistor Karbon. Di pasaran cukup banyak tersedia Resistors Carbon namun dengan nilai dan daya yang sangat terbatas. Yang paling banyak adalah 2-Watt.

Hal pertama dalam membuat dummy load adalah menentukan Daya Maksimal dan Impedansi. Sebagai contoh apabila menginginkan Dummy Load 50-Ohm/40-Watt dengan bahan Resistor Karbon 1000-Ohm/2-Watt maka diperlukan Resistor sebanyak :
  • 1000/50 = 20 buah resistor
Daya total
  • 2w X 20 = 40Watt
Selanjutnya rangkailah resistor tersebut secara parallel seperti gambar di bawah, Beban kontinu yang mampu dibebani secara terus menerus pada dummy load ini kira-kira 1/2 dari daya total atau sekitar 20Watt.
Rangkaian Dummy Load Untuk  Pemancar FM
Ketika sedang melakukan tunning pemancar, power pemancar bisa diketahui langsung dengan menggunakan rangkain di bawah ini. posisi sw low untuk power 10 watt sedangkan high untuk 50 watt. VR 50K dan 500K diperlukan untuk proses mengkalibrasi. 
Rangkaian Dummy Load +
 Power meter Untuk  Pemancar FM

Pemancar FM dari Tuner Blok

Selain sebagia penerima radio, Tuner blok FM ini sebenarnya juga bisa di manfaatkan untuk merakit pemancar FM yang praktis dan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap frekuensi goncang, artinya meskipun dipancarkan terus menerus tidak ada pergeseran frekuensi yang berarti, masih bisa stabil meskipun tidak dikendalikan dengan rangkaian PLL. Inilah kelebihan osilator yang terdapat pada tuner blok FM tersebut, di bawah ini adalah skema rangkaian osilator yang terdapat di dalam tunner blog FM.
Rangkaian osilator dalam tunner blog FM.
Dengan penambahan rangkaian yang minimalis dapat dihasilkan sebuah racangan pemancar yang praktis tetapi berdaya cukup besar, menurut data 2SC2538 bisa keluar maksimum 0,5 Watt. rangkaian ini Jika digunakan untuk mendorong 2SC1971 atau 2SC2539 sudah mempu menghasilkan keluaran daya yang maksimal.
Rangkaian penguat untuk tuner FM blok
Pin Out tuner FM blok

Daftar Komponen
C1, C7      : 22nF
C2,C3       : 20pF
C6          : 25pF
C4,C5,C8,C9 : 1nF
C10         : 33pF
C11         : 10uF 
C12         : 100uF
R1,R4       : 22k
R2,R5       : 10
R3,R7       :  47
R6          : 33
R8          : 1k
R9          : 10
Q1,Q2       : FCS9018
Q3          : 2SC2538, 2SC2053
D1          : 1N4148
L1,L2,L3,L4 : 5T
IC1         : 7809 

Jumat, 18 November 2011

Funsi Dummy Load Pada Power Amplifier

Dummy Load adalah resistor, sebagai beban, pengganti beban aslinya, dengan tujuan untuk pengukuran atau kalau memang beban asli tidak dipasang karena sesuatu hal.

Contoh Dummy Load, antara lain adalah :
  • Dummy Load untuk speaker, misalnya resistor dengan nilai 4 Ohm, 8 Ohm, 16 Ohm.
  • Dummy Load untuk sistim distribusi antena TV, CATV, resistor dengan nilai 75 Ohm dengan bentuk konektor
  • Dummy Load untuk sistim jaringan komputer, sistim BUS, resistor dengan nilai 50 Ohm dengan bentuk konektor BNC.

Jadi untuk Audio Power Amplifier, untuk mentestnya, antara lain, supaya tidak bising dan supaya hasilnya tidak terpengaruh dengan sifat beban, apakah menuju induktif atau kapasitif, maka speaker asalnya yang seharusnya terpasang, digantikan dengan resistor dengan daya yang cukup, misalnya 8 Ohm, kalau pengukuran yang akan dilakukan, untuk speaker 8 Ohm.

Nah saat itulah, dilakukan pengukuran, misalnya levelnya atau tegangan sinus RMSnya, untuk pengukuran daya Audio Amplifier tersebut, saat distorsi mencapai 10% dengan sumber sinyal 1kHz atau 400Hz. Hasil pengukuran, yang berupa tegangan sinus RMSnya dengan impedansinya, maka bisa dihitung daya RMSnya berapa Watt untuk distorsi 10% dengan hukum Ohm.

Juga untuk mengetahui tanggapan frekwensi, Frequency Responsenya, misalnya levelnya saat diberikan sumber sinyal mulai dari 10Hz sampai dengan 30KHz di catat. Hasil pengukuran, yang berupa tegangan sinus RMSnya, bisa digambarkan dalam bentuk grafik di mana untuk sumbu horizontalnya adalah frekwensinya dan sumbu vertikalnya untuk levelnya.

Setelah itu bisa dibuatkan garis -3dB atau 0.707 dari level rata-rata, maka diperolehlah Frequency Response -3dB nya.

Boster Pemancar FM 50W SC1971/SC1946

Berikut ini merupakan rangkaian Booster Pemancar FM 50 Watt yang funsinya untuk memperkuat daya pancaran pemancar FM agar semakin jauh. jika dalam pemasangan rangkaian boster ini bisa Matching dengan antena yang di gunakan maka jarak pancarannya bisa mencapai radius kiloan meter
Boster Pemancar FM 50W SC1971/SC1946

Skema Rangkaian Boster Pemancar FM 50W SC1971/SC1946
Untuk mengoptimalkan daya keluaran pada booster, lakukan penyetelan dengan mentrim kondensator trimmer (C1, 2, 4, 5, 7, 8 ) dan merenggangkan Lilitan( L1, 4, 7 ) sampai kamu mendapat daya keluaran yang maksimal . Bila Daya keluran Booster sudah maksimal, kamu bisa mencobanya dengan menyambungkan ke Antena Pemancar FM .

Daftar Komponen :
TR1: SC1971.
TR2: SC1946.
C1, 4: 8 pF (kondensator trimmer batu).
C2, 5: 10 pF (Kondensator trimmer batu).
C7, 8: 20 pF (Kondensator trimmer batu).
C3, 6: 2200 mF/50 V.
L1, 4, 7: Diameter kawat 2mm, Diameter inti udara 8mm, Jumlah lilitan= 3 lilit.
L2, 5: Diameter kawat 2mm, Diameter inti udara 8mm, Jumlah lilitan= 9 lilit.
R1, 2: 100 ohm / 2 watt.
L3, 6: Diameter kawat 0,4mm

Catatan:
  • Untuk R1, 2 dan L3, 6 dililitkan bersama.
  • gunakan pemancar 5 watt sebagai input Booster.
  • Untuk mengetahui kekuatan modulasi dan mengatur ketepatan antena, gunakan SWR Meter.
  • Untuk kabel antena gunakan kabel koaksial RG 58 atau RG 8 yang berimpedansi 50 ohm

Kamis, 17 November 2011

Ukuran (Rumus) Antena Ground Plane

Di postingan kali ini akan di bahas sedikit tentang jenis antena ground plane. Antena jenis ini digunakan untuk frekuensi tinggi yaitu 2-meteran, antena ini langsung dihubungkan dengan kabel 50 ohm dean tanpa rangkaian matcher/penala antena. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang cara membuat beserta ukurannya antena ground plane dapat di lihat pada gambar di bawah, untuk memperbesar klik gambarnya
Ukuran Antena Ground Plane
Untuk jangkah frekueinsi yang tidak terdapat pada gambar, gunakan rumus di bawah ini untuk menghitungnya
B = 2800 (inches)/F (MHz)
A = 2900 (inches)/F (MHz)

Untuk aplikasi antena  Ground Plane ini sebaiknya penyangga gunakan bahan non metal/bukan penghantar listrik. dan pilihan paling bagus adalah pipa PVC. antena ini memiliki kelemahan yaitu kurang kuat menerima atau memantulkan sinyal, karena sifatnya yang omnidirectional atau segala arah,untuk antena pengarah sebaiknya digunakan antena yagi

Pemancar FM stereo

Rangkaian Pemancar FM stereo ini mempunyai daya yang kecil, hanya mampu menjangkau sekitar rumah saja. sehingga cocok untuk memancarkan sumber suara dari iPod, komputer, discman, walkman, TV / SAT receiver, dan banyak sumber audio lainya.
Skema Rangkaian Pemancar FM stereo
Untuk keperluan pemancar stasiun radio FM dengan jarak jangkau yang jauh, maka saya sarankan agar rangkaian ini dimodifikasi dan di perkuat dengan rangkaian “power RF amp”. tentu saja Pemancar FM dengan daya lebih besar memerlukan izin agar tidak dianggap ilegal.

Antenna yang cocok untuk jenis pemancar ini yaitu jenis “ground plane”. panjang elemen antenna vertikal radiator dan panjang elemen antenna radial bisa dihitung dengan rumus pada gambar di bawah
ukuran antena ground plane