Minggu, 22 Januari 2012

Rangkaian LED Berjalan Berbasis IC 555| 4017

rangkaian LED berikut ini akan menyala secara bergantian dari LED satu berganti ke LED sebelahnya. Sehingga kalau di amati nyala lampu LED tersebut seperti berjalan. Rangkaian ini sering juga disebut rangkaian running LED. rankaian ini cukup sederhana dan Komponen yang diperlukan pun juga sudah banyak tersedia di toko-toko elektronik lokal sehingga rangkaian ini cocok bagi anda yang masih awam atau dalam tahab belajar elektronika.
Skema Rangkaian Lampu LED Berjalan

Komponen utama rangkaian LED berjalan ini adalah  IC NE555 yang menghasilkan pulsa atau detak-detak sinyal logika, sehingga lampu LED dapat menyala berkedip dan IC 4017 yang akan menghasilkan decade counter sehingga lampu LED dapat menyala bergantian. 


  IC NE555
IC 4017

Sabtu, 21 Januari 2012

Cara Menghitung Nilai Resistor Pada LED

LED adalah salah satu jenis dioda maka LED memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. Dalam  hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari  anoda menuju katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan 10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V –  3,5 V tergantung karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka led akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.

Tegangan kerja / jatuh  pada sebuah LED menurut warna yang dihasilkan adalah sbb :
  • Infra merah : 1,6 V
  • Merah : 1,8 V – 2,1 V
  • Oranye : 2,2 V
  • Kuning : 2,4 V
  • Hijau : 2,6 V
  • Biru : 3,0 V – 3,5 V
  • Putih : 3,0 – 3,6 V
  • Ultraviolet : 3,5 V
Mengacu data di atas maka Apabila kita ingin mencari nilai resistor pada LED dapat anda gunakan rumus berikut

R =(Vs-Vd) / I

dimana:
R = Resistor
I  = Arus LED
Vs = Tegangan sumber( bisa battery 12V, atau sumber tegangan lainnya).
Vd = Tegangan kerja LED


 Contoh :
Misal kita mempunyai sebuah LED warna merah (tegangan kerja 1,8 Volt) yang akan dinyalakan menggunakan  sumber tegangan 12Volt maka kita harus mencari nilai resistor yang akan dihubungkan secara seri dengan LED.

Sebelumnya kita mengetahui bahwa arus maksimal yang diperbolehkan adalah 20mA Jadi dari contoh ini dapat diketahui bahwa tegangan yang digunakan  (Vs) : 12V, tegangan kerja LED : 1,8V, dan Arus LED : 20mA = 0,02Ampere.  maka R = (12-1,8) / 0,02 = 510 ohm

dengan cara yang sama  jika LED yang di gunakan warna biru maka:
R LED Biru = (12V – 3V) / 0.02 A = 450 ohm


Menghitung resistor secara seri :

jika LED di pasang seri maka tegangan kerja LED adalah penjumlahan dari keseluruhan LED yang di seri  tersebut, dalam contoh berukut di perlihatka 3 buah LED warna kuning yang di pasang seri, jika tegangan sumber masih sama 12V maka maka:

R = (12V – (2,4V+2,4V+2,4V)) / 0.02 A
R = (12V – 9.6 V) / 0.02 A = 120 ohm

Minggu, 15 Januari 2012

Sensor Gerak Menggunakan Infra Merah

Rangkaian sensor ini berfungsi untuk mendeteksi adanya gerakan. Rangkaian ini menggunakan cahaya infra merah sebagai pendeteksi gerakan. Pada bagian pemancar menggunakan IC NE 555 sebagai pembangkit sinyal. Frekuensi yang dihasilkan rangkaian ini berkisar 5 KHz.  keluaran multivibrator ini akan dipancarkan dengan dengan led infra merah.

Rangkaian Sensor Gerak Menggunakan Infra Merah

IC1 (NE 555) adalah  multivibrator astabil  yang di hubungkan dengan LED IR menghasilkan sinar inframerah 5Khz. sinar infra merah ini akan di terima oleh foto transistor Q1, jika dalam kondisi normal output pin (7) dari IC2 akan rendah (low). dan jika anda benda yang bergerak  di antara pemancar dan penerima maka pada pin 7 dari IC 2 akan berkondisi tinggi (high).  rangkaian bell atau bazzer dapat dihubungkan pada output dari IC 2 ini untuk menunjukkan adanya  gangguan ini.

Note:
 POT R5 dapat digunakan untuk penyesuaian sensitivitas.